Translate

Sabtu, 22 Juni 2013

Who Rules America? Sebuah analisis atas tulisan G. William Domhoff



            Siapa yang mengatur Amerika?
Tulisan Domhoff tentang siapa yang mengatur Amerika sangat menarik untuk ditelaah lebih lanjut, hal ini karena dalam tulisannya Domhoff mengemukakan bahwa ada sedikit kesulitan ketika mencoba membahas masalah kekuasaan dan kelas dalam tradisi Amerika. Di Amerika corporate community seperti perusahaan, bank, dan agribisnis mendominasi pemerintah federal di Washington (level pusat). Sedang disisi lain, local growth coalition mendominasi pemerintah di tingkat lokal. Akhirnya seperti diungkapkan Domhoff, meskipun terjadi ketegangan antara kedua belah pihak karena perebutan keuntungan dan kepentingan investasi, pada akhirnya mereka akan bersatu bila menyangkut kebijakan untuk kesejahteraan mereka dan dihadapkan pada permintaan pekerja, liberalist, environmentalist, dan lingkungan.

            Karena kemampuan dan kelebihan yang dimiliki, banyak angggota dari corporate community menjadi pengusaha kaya yang menciptakan kelas social atas dalam kehidupan social mereka. Sedangkan anggota growth coalition berubah menjadi kelas atas dalam level lokal. Kedua kelompok ini menciptakan organisasi nonprofit yang bertujuan untuk menyusun network pembentuk kebijakan di level nasional. Namun, tidak semua anggota kelas social terlibat, mereka bisa saja menempatkan orang-orang biasa dan mengontrol orang biasa tersebut untuk terjun dalam pemerintahan.
           
              Dalam tulisannya, Domhoff sepakat dengan James Scott (Senjata Kaum yang Lemah), dunia dibagi atas orang-orang yang  berkuasa dan dianggap dominan (pengusaha) dan orang yang tidak berkuasa atau powerless (buruh). Ternyata orang yang disangka powerless ini tidak benar-benar lemah. Orang lemah (miskin dan mengalami diskriminasi) ini terkadang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi para pemangku kekuasaan (dalam hal ini pemerintah) dengan jalan demonstrasi, social movement, dan bentuk kekacauan social lainnya. Karena itu, kelas sosial atas (penguasa) harus menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok minoritas. Namun, seringkali terjadi pertentangan antara pengusaha dan buruh dalam hal distribusi keuntungan dan peningkatan upah buruh. Hal ini senada denganpemikiran  Marx terjadi class conflict, ada konflik antara kelas pengusaha (borjuis) dan kelas pekerja atau buruh (proletar). Domhoff juga menambahkan, bila tuntutan yang diajukan oleh buruh tidak disepakati oleh pengusaha, maka buruh akan protes, boikot, demonstrasi, bahkan menekan kongres. 

Namun, disisi lain, muncul pandangan pluralism. Pandangan ini ingin mematahkan teori sebelumnya tentang ada dominasi tunggal dari pihak tertentu. Dominasi dalam hal ini bukan berarti control penuh atas semua isu, dominasi menurut ilmuan sosial berarti kemampuan suatu kelas atau kelompok untuk meletakkan kelompok lain bekerja dalam sistem sosial yang beroperasi. Dalam pandangan pluralism pertama, ternyata tidak ada kelompok kekuasaan yang dominan, kekuasaan semestinya dipegang oleh publik, dengan itu publik memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Pandangan kedua, kekuasaan adalah akar dari kelompok kepentingan yang nantinya akan berkoalisi dengan kelompok lainnya dalam membahas isu-isu tertentu. Karena itu, corporate community selalu berhasil untuk keluar dari tuntutan peningkatan upah buruh, kenaikan pajak, dan regulasi dari pemerintah kecuali negara mengalami kekacauan seperti pada tahun 1930 dan 1960. 

Pada akhirnya, kita sampai pada pertanyaan utama tulisan G. William Domhoff, Who Rules America? Jawabannya adalah power elit. Power elit dalam hal ini adalah anggota dari corporate community yang menguasai sektor ekonomi Amerika. Mereka pada dasarnya memang tidak mendominasi semua isu, seperti diungkapkan Galbraith, power elit ini tidak akan memasuki semua ranah, mereka hanya akan melakukan intervensi pada ranah-ranah tertentu yang sesuai dengan kepentingan ekonomi mereka dan mampu mempengaruhi isu kebijakan pemerintah federal. Namun, ketika membicarakan tentang kelompok yang paling berkuasa tentu saja, kelompok paling berkuasa itu adalah pemimpin perusahaan (corporat leaders), sedangkan kelas dominan di Amerika Serikat adalah pemilik dan manager perusahaan properti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar