Siapa
yang mengatur Amerika?
Tulisan
Domhoff tentang siapa yang mengatur Amerika sangat menarik untuk ditelaah lebih
lanjut, hal ini karena dalam tulisannya Domhoff mengemukakan bahwa ada sedikit
kesulitan ketika mencoba membahas masalah kekuasaan dan kelas dalam tradisi
Amerika. Di Amerika corporate community seperti
perusahaan, bank, dan agribisnis mendominasi pemerintah federal di Washington
(level pusat). Sedang disisi lain, local
growth coalition mendominasi pemerintah di tingkat lokal. Akhirnya seperti
diungkapkan Domhoff, meskipun terjadi ketegangan antara kedua belah pihak
karena perebutan keuntungan dan kepentingan investasi, pada akhirnya mereka
akan bersatu bila menyangkut kebijakan untuk kesejahteraan mereka dan
dihadapkan pada permintaan pekerja, liberalist, environmentalist, dan
lingkungan.
Karena kemampuan dan kelebihan yang
dimiliki, banyak angggota dari corporate
community menjadi pengusaha kaya yang menciptakan kelas social atas dalam
kehidupan social mereka. Sedangkan anggota growth
coalition berubah menjadi kelas atas dalam level lokal. Kedua kelompok ini
menciptakan organisasi nonprofit yang
bertujuan untuk menyusun network pembentuk kebijakan di level nasional. Namun,
tidak semua anggota kelas social terlibat, mereka bisa saja menempatkan orang-orang
biasa dan mengontrol orang biasa tersebut untuk terjun dalam pemerintahan.
Dalam tulisannya, Domhoff sepakat dengan
James Scott (Senjata Kaum yang Lemah), dunia dibagi atas orang-orang yang berkuasa dan dianggap dominan (pengusaha) dan
orang yang tidak berkuasa atau powerless
(buruh). Ternyata orang yang disangka powerless
ini tidak benar-benar lemah. Orang lemah (miskin dan mengalami
diskriminasi) ini terkadang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi para pemangku
kekuasaan (dalam hal ini pemerintah) dengan jalan demonstrasi, social movement, dan bentuk kekacauan
social lainnya. Karena itu, kelas sosial atas (penguasa) harus menjalin
kerjasama dengan kelompok-kelompok minoritas. Namun, seringkali terjadi
pertentangan antara pengusaha dan buruh dalam hal distribusi keuntungan dan
peningkatan upah buruh. Hal ini senada denganpemikiran Marx terjadi class conflict, ada konflik antara kelas pengusaha (borjuis) dan
kelas pekerja atau buruh (proletar). Domhoff juga menambahkan, bila tuntutan
yang diajukan oleh buruh tidak disepakati oleh pengusaha, maka buruh akan
protes, boikot, demonstrasi, bahkan menekan kongres.
Namun,
disisi lain, muncul pandangan pluralism. Pandangan
ini ingin mematahkan teori sebelumnya tentang ada dominasi tunggal dari pihak
tertentu. Dominasi dalam hal ini bukan berarti control penuh atas semua isu,
dominasi menurut ilmuan sosial berarti kemampuan suatu kelas atau kelompok
untuk meletakkan kelompok lain bekerja dalam sistem sosial yang beroperasi. Dalam
pandangan pluralism pertama, ternyata tidak ada kelompok kekuasaan yang
dominan, kekuasaan semestinya dipegang oleh publik, dengan itu publik memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Pandangan kedua, kekuasaan
adalah akar dari kelompok kepentingan yang nantinya akan berkoalisi dengan
kelompok lainnya dalam membahas isu-isu tertentu. Karena itu, corporate community selalu berhasil
untuk keluar dari tuntutan peningkatan upah buruh, kenaikan pajak, dan regulasi
dari pemerintah kecuali negara mengalami kekacauan seperti pada tahun 1930 dan
1960.
Pada
akhirnya, kita sampai pada pertanyaan utama tulisan G. William Domhoff, Who Rules America? Jawabannya adalah power elit. Power elit dalam hal ini adalah anggota dari corporate community yang menguasai sektor ekonomi Amerika. Mereka pada
dasarnya memang tidak mendominasi semua isu, seperti diungkapkan Galbraith, power elit ini tidak akan memasuki
semua ranah, mereka hanya akan melakukan intervensi pada ranah-ranah tertentu
yang sesuai dengan kepentingan ekonomi mereka dan mampu mempengaruhi isu
kebijakan pemerintah federal. Namun, ketika membicarakan tentang kelompok yang
paling berkuasa tentu saja, kelompok paling berkuasa itu adalah pemimpin
perusahaan (corporat leaders),
sedangkan kelas dominan di Amerika Serikat adalah pemilik dan manager
perusahaan properti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar