Translate

Minggu, 21 Juli 2013

Bingung

Aku masih bingung tentang hari esok...
Siapkah aku menanggung semua kemungkinan yang terjadi?
Aku masih ragu tentang besok
Sepertinya gelap, meski selanjutnya terang
Aku penasaran tentang
Bagaimana aku akan menjadi dan bagaimana aku harus menjadi
Besok bukan sebuah akhir
Bukan pula penentuan
Tapi aku masih khawatir, sangat khawatir

Selasa, 16 Juli 2013

Perjalanan Aku

Aku berjalan dalam jalur lamban
Sangat pelan...
Hingga mampu kudengar detak jantung dan hela nafasku sendiri
Lalu aku berjalan lamban
dalam gerakan pelan memainkan musik alam yang telah mati
Sangat pelan...
Bahkan suara semut terdengar lebih riuh dan gaduh

Aku berjalan penuh kepastian
Tetapi waktu tidak,
dia datang dalam bentuk lompatan, sedikit random dan gila
Lalu aku bingung
Lompatan mana yang mampu kuikuti
Pertama, kedua, ketiga, atau aku diam saja?

Aku kembali berjalan
Kali ini penuh kehati-hatian
Aku tidak mau ada duri menancap di kaki
Bukan karena rasa sakitnya
Tapi karena aku benci menunjukkan kelemahan padamu,
Tidak sekalipun!

Aku lalu berjalan
Meraba dalam keremangan,
tapi aku tetap berjalan
Meskipun terkadang aku merasa sendirian
Meskipun tangan ini tak lagi kau genggam
Aku terus berjalan
Meskipun
Meskipun
Meskipun

Hikmah sebuah janji Tarawih

Syechk Thaha

Imam sekaligus khatib ketika shalat tarawih di Mesjid Nurul Asri

Poin-poin ceramah:

1. Perumpamaan ikhlas itu adalah seperti kelapa. Kelapa itu adalah buah yang jatuh dari ketinggian beberapa meter ke tanah kemudian diambil oleh manusia dengan dicengkeweng dan akhirnya disumbat, dikukur, diperas, dan direbus bersama ubi dan pisang hingga menjadi kolak. Setelah jadi kolak pernahkah kita mendengar nama kelapa disebut? jawabannya tidak. Si kelapa tidak disebut namanya sekalipun, tapi dia bermanfaat melalui saripati yang dia keluarkan. Begitu pula dengan keikhlasan, dia tidak perlu disebut-sebutkan tapi kebaikan itu ada dan terasa melalui inti perbuatan. dan Allah maha mengetahui isi hati manusia.

2. Calon penghuni surga terdiri dari dua golongan, yaitu  orang-orang yang bersabar dan bersyukur. Perumpamaan orang yang bersabar dan bersyukur adalah seperti sepasang suami istri. Si suami berwajah jelek dan si istri cantik jelita. Mereka adalah penghuni surga. Kenapa? Mereka sama-sama masuk surga karena ternyata si istri selalu bersabar atas kejelekan sang suami dan si suami senantiasa bersyukur karena memiliki istri yang cantik.

3. Misteri kematian ada 3 yaitu misteri sebab, waktu, dan tempat.

4. Mengerjakan amalan sunnah tidak perlu banyak, sedikit saja asalkan berulang dan istiqamah dikerjakan.Ibarat kambing yang selalu memiliki dua atau tiga anak dan anjing yang memiliki enam anak. Tapi ternyata daging kambing yang paling dicari manusia untuk disate, bukan malah daging anjing. Artinya apa? Tidak mengapa sedikit dan kecil asalkan sering dan istiqamah dikerjakan.

Wallahualam

Senin, 15 Juli 2013

Kata pak Ustadz

Ustadz Felix Siauw

1. tarawih adl shalat malam yg khusus hanya ada di bulan ramadhan | dalilnya banyak dan jelas, Rasulullah melakukannya

2. ada banyak tanya apakah tarwih 11 rakaat atau 23 rakaat | yang manapun boleh, yang paling afdhal adl ikuti yg jadi imam

3. "orang yg shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk” (HR Tirmidzi)

4. jadi mau 11 rakaat, mau 23 rakaat, boleh aja, yang penting ikuti imam tarawihnya | dia 11 rakaat kita ikut, dia 23 rakaat kita ikut

5. karena Rasul pernah tarawih 11 rakaat, Umar ra tarawih 23 rakaat | dan Umar ra. bukan bid'ah, dia lakukan ada dalilnya | jadi boleh2 aja

6. yang nggak betul kalo tarawihnya 23 rakaat tapi kayak lomba lari, al-fatihah satu isapan napas selesai | nah ini nggak tepat

7. tarwih asal katanya "berhenti sesaat" atau "santai" | begitulah Rasul dan para sahabat tarawih, santai dan tidak buru-buru

8. jadi mau 11 rakaat, mau 23 rakaat, disilakan, yang penting ikut tarawih dan nggak buru-buruan | kelir ya?

9. adapun tahajjud, ialah shalat malam yg lain lagi | ia boleh dilakukan di selain ramadhan, dan juga di ramadhan, sebagai tambahan ibadah

10. jadi setelah tarawih, lalu tidur, bangun mau tahajjud lagi | that's very cool | silahkan aja, bagus banget

11. pertanyaannya, gimana witirnya? kan katanya witir penutup shalat? | nah ini kita bahas dikit ya

12. witir artinya ganjil | shalat witir ialah shalat sunnah muakkad antara isya - fajar, dan penutup daripada shalat malam

13. dalilnya sabda Rasul, “jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir.” (HR Bukhari Muslim)

14. witir ini boleh 1, 3, 5, 7, atau 9 rakaat | dan walau witir adl penutup shalat, bukan berarti nggak boleh shalat sunnah lagi

15. maksudnya dalil witir itu "penutup" | maksudnya adl setelah lakukan shalat malam ya sunnahnya ditutup witir

16. jadi pas tarwih boleh aja ditutup witir | lalu tahajjud lagi setelah tidur | dan witirnya nggak perlu diulang lagi

17. karena ada sabda Nabi "tidak boleh ada dua witir dalam satu malam” (HR Tirmidzi) | jadi witir cukup sekali aja

18. dalil boleh shalat setelah witir ini, karena Rasulullah pernah shalat 8 rakaat, lalu witir 1 rakaat, lalu lanjut lagi shalat 2 rakaat

19. "bahwa Nabi saw pernah melakukan shalat 2 rakaat sambil duduk setelah melakukan witir" (HR Tirmidzi) | ini dalilnya

20. "siapa diantara kalian yg khawatir tidak bangun di akhir malam, maka berwitirlah di awal malam lalu tidurlah, ...” (HR Tirmidzi)

21. juga ada hadits yg sebutkan Rasul bercakap dengan Umar yg witir di akhir malam, dan Abu Bakar yg witir di awal malam, maka boleh aja

22. ulama 4 madzhab pun memilih pendapat, bahwa boleh hukumnya lakukan shalat sunnah setelah witir | termasuk lakukan tahajjud

23. jadi ringkasannya, boleh lakukan tarawih+witir jamaah sama imam (afdhal nih) | lalu abis tidur tahajjud lagi, nggak pake witir

24. witir sendiri kalo 3 rakaat bisa 3 rakaat sekaligus salam, boleh juga 2 rakaat salam +1 rakaat salam (ini lebih afdhal)

25. sunnah surah bacaan witir, membaca surat al-a’laa pada rakaat 1, surat al-kafirun pada rakaat 2, surat al-ikhlas pada rakaat 3

26. "Rasulullah saw shalat witir dgn baca (Sabbihismarabbikal a’laa), (Qul yaa ayyuhal kafirun), dan (Qul huwallahu ahad)" (HR An-Nasai)

27. atau membaca surat al-a’laa pada rakaat 1, surat al-kafirun pada rakaat 2, surat al-ikhlas, al-falaq, an-nas pada rakaat 3

Kamis, 11 Juli 2013

Bagaimana dengan Cinta?

What about Love- Austin Mahone
I-I’m feeling your thunder
Kurasakan gunturmu

The storm’s getting closer
Badai kian dekat

This rain is like fire
Hujan ini serasa api

And my-my world’s going under
Dan duniaku mulai tenggelam

And I can’t remember
Dan aku tak ingat

The reason that you got off the line
Alasanmu mengatakannya


PRE-CHORUS
You’re moving on, you say
Kau ingin lanjutkan hidup, katamu

Here I stay
Aku tetap di sini

I’ll take this pain
Kan kutanggung sakit ini

Yeah, I can’t, I can’t
Yeah, aku tak bisa, aku tak bisa


CHORUS
But what about love?
Tapi bagaimana dengan cinta?

What about our promises?
Bagaimana dengan janji-janji kita?

What about love?
Bagaimana dengan cinta?

You take it off and leave me nothing
Kau pergi dan tak tinggaliku apapun

What about love?
Bagaimana dengan cinta?

What about us ’til we end?
Bagaimana dengan kita hingga akhir waktu?

What about love?
Bagaimana dengan cinta?

You cut my wings, now I am falling
Kau potong sayapku, kini aku jatuh

What about love? What about love?
Bagaimana dengan cinta? Bagaimana dengan cinta?


Why are you colder than winter?
Mengapa kau lebih dingin dari musim dingin?

You’re switching the picture
Gambarmu berubah

You used to be perfect, yeah
Dulu kau begitu sempurna, yeah

Once you’re hot like the summer
Dulu kau panas seperti musim panas

But suddenly remember
Tapi tiba-tiba kuingat

The reason that you said “bye bye bye”
Alasanmu ucapkan "selamat tinggal"


PRE-CHORUS
CHORUS

Uh uh uh uh uh uh uh uh
What about-what about love?

Bagaimana dengan cinta?

Uh uh uh uh uh uh uh uh
What about-what about love?
Bagaimana dengan cinta?

Uh uh uh uh uh uh uh uh
What about-what about love?
Bagaimana dengan cinta?

Uh uh uh uh uh uh uh uh
What about-what about love?
Bagaimana dengan cinta?


You’re moving on, you say
Kau ingin lanjutkan hidup, katamu

Here I stay
Aku tetap di sini

Watching every night get colder
Saksikan tiap malam semakin dingin

You’re moving on, you say
Kau ingin lanjutkan hidup, katamu

Here I stay
Aku tetap di sini

I’ll take this pain
Kan kutanggung sakit ini

Yeah, I can’t, I can’t
Yeah, aku tak bisa, aku tak bisa


CHORUS

What about-what about
Bagaimana dengan

What about love?
Bagaimana dengan cinta?

What about-what about
Bagaimana dengan


What about love?
Bagaimana dengan cinta?

Selasa, 09 Juli 2013

Entah Apa

Entah kabar apa yang melanda,
tapi keadaan rumah tak lagi sama,
disana ada ayah yang mencoba tegar,
ibu yang menanggung beban,
dan adik yang kecewa,
semuanya ada disana...kecuali aku.

Entah kabar apa yang menimpa
ibu tiba-tiba sakit
adik lalu menjadi pendiam
dan ayah bingung harus berbuat apa

Entah kabar apa yang melanda
tidak ada lagi tawa di telepon
atau bahkan canda pesan singkat
semuanya jadi hambar
tidak ada cerita yang dibagi
sedang aku tidak ada disana

Entah kabar apa yang menimpa
semua tidak lagi sama
ada duka disana, entah tentang apa
tapi aku tidak ada disana,
padahal hati tersangkut disana
nyatanya ragaku tak disana

Ada adik, ibu, dan ayah disana
padahal aku tidak sedang tidak ada disana

Pernah Tidak



Pernah tidak kamu merasa aneh ketika melihat koleksi poto-poto lamamu, seperti ada yang hilang disana, entah rasanya bahkan senyumnya yang bagimu sekarang terkesan “hambar” tak bermakna. Awalnya kamu bingung kenapa gerangan, namun semenit kemudian kamu sadar ternyata kamu menghilangkan sosok penting dalam rangkain poto tersebut. Ya! Kamu telah menghapus banyak poto yang memuat sosok itu, sosok yang berusaha kamu lupakan.

Pernah tidak kamu merasa bosan, bahwa hidupmu selalu berputar di dekat dia meskipun kamu tau dia tidak lagi di dekat kamu. Dan saking bosannya kamu menggerutu dan bagaikan sulap dia malah dengan terang-terangan mengunjungimu lewat mimpi. Sungguh tidak tahu malu. Tapi itulah kenyataanya. Part yang semakin ingin kita lupakansebenarnya adalah bagian yang paling ingin dikenang. Seperti dia. Tanpa dia ternyata poto-poto yang aku simpan seperti tanpa nyawa, mungkin sebaiknya aku memang tidak melupakannya, cukup disimpan dengan rapi di sudut hati untuk dikenang sesekali. 

Pernah tidak kamu merasakan kamu selalu mengingatnya bukan karena rasa cinta terlalu besar, tetapi lebih karena keegoisan. Karena kamu merasa telah memilikinya dan tidak rela orang lain memilikinya juga. Kamu telah biasa tanpa pembiasaan. Secara tidak sadar kamu merelakan diri untuk dibantu dan kamu sekarang menjadi biasa dibantu, dan tanpa dia hidupmu menjadi pincang, alam bawah sadarmu pun memberontak, dia ingin kondisi nyaman yang dulu yang telah mati-matian kamu tinggalkan.

Pernah tidak kamu merasa, hidupmu setelah perpisahan itu menjadi berat namun berusaha kamu acuhkan, tapi otakmu diam-diam memunculkan rasa sakit itu kembali. Biasanya ketika sepi dan terkadang ketika sendiri. Lalu kamu terpekur lama merenungkan dimana letak salah dari perpisahan yang seharusnya terjadi. Padahal kamu tidak salah, perpisahan itu memang seharusnya terjadi. Dan berlama-lama dalam kebersamaan yang tidak sehat malah akan mebuatmu terbunuh diam-diam. Tapi kamu tidak tahu tepatnya tidak mau tahu sehingga ketika otakmu kembali menyalahkanmu kamu merasa bersalah dan menyesali perpisahan dan terlebih menyesali mengapa semua poto dia kamu enyahkan dari folder. Kembali kamu dikuasai logika, padahal kamu tidak salah.

Cerita Logika



Ada hangat mengalir dalam hati ketika berbicara denganmu…Dan perlahan aku masuk dalam cerita yang tidak ingin aku ceritakan kembali.

Sebuah drama dua anak manusia yang bertemu tanpa sengaja, mirip serial FTV di layar televisi Indonesia. Pertemuan absurd yang berakhir perasaan saling suka. Sungguh, aku benci cerita romansa tanpa logika yang ditawarkan, meskipun terkadang aku tertawa. Itu bukan sebentuk pujian, aku hanya menertawakan skenario yang diciptakan karena sangat sederhana dan dipaksakan. Bukankah cinta bukan pemaksaan cerita? Bahkan seringkali proses suka tidak sesederhana di dalam drama.

Pembiasaan dan kebiasaan bersama dalam pertemanan bagiku adalah cara paling tepat untuk memaknai suka. Kita telah saling mengenal, menemani dan ditemani dalam logika persahabatan karena itu rasa menghargai dan memahami itu ada dan akhirnya datanglah suka. Itu baru namanya cinta.

Bukan seperti kita, dua anak manusia yang terpisah dan tak saling jumpa. Hanya sekilas mendengar nama lewat angin yang berlari. Dan…akhirnya tanpa sengaja kita berjumpa di perjalanan bahkan di kota orang setelah lompatan waktu yang panjang. Kau mengenalku sedangkan aku tidak. Lalu dimana letak salah itu? Kemudian kita berteman (pertemanan sambil lalu) tanpa komunikasi yang intens tapi aku menghargaimu dan kau menghargaiku. Aku mengagumimu dan kau (katanya) juga mengagumiku. Lalu itu lah kita yang sekarang. Bertemu tanpa sengaja dan berteman tanpa sengaja.

Perlahan, kamu masuk dalam kehidupanku tapi tidak terlalu drastis toh kita bukan anak kecil yang berebutan memberikan perhatian…tapi perlahan pula kisah hidup kita seperti saling silang, kita saling membicarakan tanpa sengaja dan kita terpaut romansa tanpa terduga. Duniamu dan duniaku seolah saling berhimpitan padahal kita berada di logika yang berbeda, karena tanpa sengaja kau menghadirkan namaku di waktu senggangmu dan aku mendengar namamu di waktu luangku. Kehidupan yang unik, tapi tetap itu bukan awal dari sebuah suka.

sat ini aku benci mengakuinya, tapi aku sedang takut. Aku takut langkahku hanya satu, aku terpaut sedang kau tidak. Kau terpincut sedang aku tidak. Terlalu banyak logika dan nalar yang bermain, terlalu dalam kehati-hatian yang kita gunakan dan semakin jauh kemungkinan damai itu tetap ada dan hancurnya pertemanan singkat kita di depan mata.

Kini hidupku tambah kalut, ketika kau nyaris saja membuatku tergelincir dengan kata-katamu. Meskipun terasa hangat dalam hati, tapi tetap saja aku takut. Seringkali kebodohan memainkan rasa dan menipu logika yang dulunya cerdas. Belum cukup jauh aku mengenalmu, mungkin saja ungkapan itu tanpa maksud, tanpa tujuan hanya selingan ditengah tawa kebosanan. Tapi bagaimana jika itu sungguhan? Harus dimana aku letakkan malu yang menggunung akibat kecerobohanku? Bukan masanya rasa itu bermain, terlebih bukan dengan kamu. Seseorang yang sempat dan masih aku kagumi. Aku mungkin tidak cukup mengenalmu, tidak pernah cukup. Karena itu aku masih sulit melihat ke arah mana kau ingin membawaku, ke jalan apa kau mengharapkanku. Karena aku benci pertemanan kita terbawa ke arah yang salah.

Bantulah aku teman, jangan menjungkirbalikkan duniaku yang tenang. Sudah cukup kesalahpahaman malam ini, tolong jangan diulang kembali. Terlebih dengan kata-kata perhatian dan puja-puji sanjungmu untukku, sudah cukup. Biarkan aku yang jadi pihak pelamun-bahkan penggoda. Asalkan bukan kamu yang melamunkan-dan menggoda aku. Kuatkan lemahku dengan tetap menjadi kamu yang dulu, yang biasa saja ketika aku rayu dengan gombalan “aneh” ku.

Atau mungkin kau tetap biasa saja seperti dulu, hanya aku yang sedang berubah. Bertransformasi menjadi manusia perasa dan penduga yang setiap harinya membayangkan akan kembali punya rasa suka, meskipun sedikit. Dan ketika kau hadir dengan biasanya di jalur lambat, aku menjadi blingsatan dan lepas kendali memaknai bahwa kau sedang “belajar” menggoda, setidaknya dulu kau tidak pernah begitu. Lalu aku hadir dengan kenaifan yang baru, aku takut kamu suka-lebih tepatnya aku takut aku suka- sehingga aku memaksa kamu untuk berhenti berusaha daripada aku yang berusaha menutup hatiku.

Wahai temanku, cukupkan saja candaan kita tentang lamunan, khayalan, bahkan nyanyian kesepian karena ketidakhadiran. Hentikan saja semua cerita tentang cepat pulang dan saling bersama dalam waktu lama. Aku takut goyah, sangat takut. Belum lagi ketika tanpaku kau bilang kehilangan semangat- jangan tanya bagaimana semangatnya diriku mendengar katamu itu di detik pertama, namun logika detik kedua menyadarkanku bahwa ini hanya jebakan rasa kesekian yang harus aku hindari. Aku masih terlalu dini untuk memulai lagi dan masih terlalu jauh bagi nalarku untuk mampu biasa seperti dulu. Tapi setidaknya aku masih bertahan dan akan selalu bertahan dari kebodohan ini.

Minggu, 07 Juli 2013

Theory of Planned Behavour

From Lecturing of Economic (LoE) Pascasarjana UGM,
Thusday, 2 July 2013

Theory of planned behaviour is using in marketing communication to influence behaviour, so someone can influence other people. Essence from this theory is rational and consistent with what we believe to be. Our beliefs give rise to attitudes that are consistent with the beliefs. Our attitudes give rise to intended ways of behaving that are consistent with thos attitudes. Our behavioural intentions give rise to overt behaviours that are consistent with our intentions. Likewise, our sense of social pressure and capacity to perfome the behaviour also influence what we intend to do, and how we utimately behave.

There are three kind of beliefs Behavioral beliefs describe what we think will result or happen if we perform a given behaviour (percieved consequences) and wheter we think each consequences is good or bad (evaluation).
--> What are the good thing of doing the behaviour? and what are the the bad thing of doing the bahaviour?

Normative beliefs describe what we thinkother people who are important to us think if we perform a given behaviour (percieve social pressure) and whether this important others themselves perform or do not perform the behaviour (percieved normality).
--> Whose are the people significant to you to approve or dissapprove behaviour?

Control beliefs describe our perseptions of whether we have the ability and opportunity to perform the behaviour (percieved self-efficacy).
--> What are the thing make it easier or difficult to do the behaviour?

Piknik ke Pantai Kukup

Sudah beberapa bulan yang lalu kami merencanakan untuk berpiknik ria, lebih tepatnya berpoto di pantai. Namun, banyak kendala yang kami alami, misalnya kami kesulitan untuk menemukan waktu yang paling tepat, masalah dana hingga kebingungan menggunakan kendaraan apa untuk pergi ke pantai.

Tapi akhirnya, hari ini tercapai juga. Kami mengunjungi pantai Kukup, sebuah pantai di pelosok Kabupaten Gunung Kidul, sebenarnya masih segaris dengan pantai Baron, pantai Indrajati dan pantai-pantai lainnya. Namun yang menjadikan pantai Kukup istimewa adalah pulau karang yang terbentuk di tengah lautan dan pinggiran pantai yang terdiri dari pantai pasir dan pantai karang. Belum lagi banyak aktivitas yang dapat ditawarkan pantai ini, kita bisa berburu keong hidup, ikan, duri babi, limpan laut, bahkan ikan-ikan kecil di sela-sela karang.

Kami berangkat dari Yogyakarta dengan menggunakan Bis Kopaja, sebuah bisa tua yang jika tidak ingin dikatakan "busuk". Banyak yang terkejut sebenarnya. Bagaimana tidak, banyak dari kami sebenarnya adalah anak orang berada di daerah masing-masing, dan di sini bis kopaja menjadi satu-satunya pilihan kami untuk pergi berlibur. Tapi overall, kami berangkat juga dengan 22 personil tersisa. Beruntung kami membawa bekal makanan, karena perjalanan ke pantai kukup "lumayan" jauh, kira-kira memakan waktu antara 2-3 jam dan itu cukup membuat kami sedikit "berkuah" dan lelah selama perjalanan. Dan makanan yang tersedia menjadi terlihat bagai makanan yang sangat lezat kala itu.

Acara kemudian dilanjutkan dengan berburu ikan, lebih tepatnya menjaring ikan dengan jaring kecil yang dijual oleh ibu penyewa tikar seharga Rp.5000,-, namun malangnya jaring itu harus hilang diperjalanan, padahal telah berhasil menjaring sekitar 5 keong hidup yang di kampung kami desebut Lulu. Tapi acara berlibur ke pantai kukup lebih dapat dikatakan sebagai liburan photo session, bagaimana tidak, hampir 2 jam waktu kami disana dihabiskan untuk berpoto di sudut sana dan sini. Tapi setidaknya liburan kali ini menjadi sangat berkesan karena mampu mengeratkan hubungan persaudaraan kami (mungkin sebagian) tapi itu sudah lebih dari cukup bagi kami anak perantauan.