Translate

Kamis, 04 Juli 2013

Protes

Satu minggu telah berlalu tanpa titik terang. Semuanya gelap....lorong ini terasa panjang. Tidak ada kata menyerah karena ini adalah pilihan yang telah diambil. Tapi boleh kah sejenak aku berkata "lelah"?
Dulu aku tak pernah tahu makna "lelah" menunggu", karena sudah tugas para pria untuk menunggu kepastian itu. Tapi ketika kini aku dipemainkan oleh takdirku sendiri, sudah saatnya aku berhenti pongah.

Telah begitu lama berjalan dalam lorong kegelapan dan terantuk berulangkali menjadikanku tersadar, kita adalah manusia yang sedang berada diatas roda yang berputar. Terkadang mengendalikan seringkali dikendalikan, mungkin menguasai namun adalakanya dikuasai.Namun sialnya, kali ini aku sedang "dikuasai" dan "dikendalikan". Aku adalah sang terjajah. Kehidupan yang manis bernama "kepatuhan" seringkali membunuh dalam diam menjadikan malam indahmu menjadi segerombolan iblis yang mengganggu. Aku jadi benci gelap, benci malam, benci mimpi yang dulu sangat menyenangkan.

Kini mataku sedang buta, bahkan hanya karena  seberkas cahaya tak berharga. Lalu muncul semangat itu-lalu tenggelam lagi-lalu muncu kembali bagai kapal selam yang mengapung dan tenggelam di detik yang berdampingan. Kini mataku sudah lelah, hatiku sedang lelah. Aku hanya perlu menunggu. Hanya perlu bersabar hingga penantian ini berakhir.

Tolong jaga logikaku berjalan normal, setidaknya mengikuti jalan setapak yang dulu susah payah ku bangun. bantu aku menjejak batu kokoh yang dulu tanpa sengaja aku susun. Aku hanya ingin kuat. Aku hanya ingin kuat.

Terserah mereka yang membuatku menunggu, terserah bos diatas sana tega menciptakanku sebagai penanti. Hanya tolong bantu jiwaku untuk tetap normal setidaknya sampai penantian ini berakhir. Karena aku hanya perlu bersabar, sebentar lagi, hanya sesaat lagi.

Yogyakarta, 2013
Saat-saat penantian "Protes"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar