Bicara

Bicara!
Apa yang hendak aku katakan?
Telah penuh mulut ini, tapi tidak ada suara yang sudi keluar
Telah sesak dada ini, namun tiada yang bisa diungkapkan
Sepertinya malu, bahkan mungkin tak kuasa
Bicara cinta
Ditengah hiruk pikuk dunia yang kebal dusta dan menafikan cinta
Harus bicara apa?
Ketika kata-kata seringkali dianggap tak bermakna
dan banyak orang lebih mengagungkan logika

Bicara!
Katamu selagi ada waktu...
Lalu kata apa yang "layak" untuk dibicarakan
Ketika gemulai musik lebih menarik perhatianmu
dibandingkan kata monoton dari bibirku
Meski tanpa intrik tetap saja berjudul kebosanan

Bicara!
Ketika kau tetap memaksa, baik lah aku akan berkata
Berkata dari dalam jiwa
Bahwa kalian keluargaku, kutemukan cinta bersamamu
Kalian saudaraku, kutemukan bahagia bersamamu
Lalu kalian diriku, kutemukan damai bersamamu

Bicara!
Biarkan aku bicara
Aku benci mengakui aku harus belajar kehilaganmu disisiku
Aku pun benci menyadari perlahan kau harus menjauh dari jangkauanku

Lalu mengapa kau harus pergi?
Tetap lah disini!
Batinku menjerit
Jangan pergi!
Kataku egois

Karena kutemukan cinta bersamamu
Karena kutemukan bahagia bersamamu
Karena kutemukan damai bersamamu

Maka kurelakan engkau pergi
Maka kuikhlaskan engkau berlalu
Karena itu biarkan aku diam
Jangan paksa aku bicara

Jika ketika aku bicara yang ada hanya luka
dan keegosian agar kamu tetap disini...
Jangan biarkan aku sendiri, karena aku benci sendiri!