Aku berjalan dalam jalur lamban
Sangat pelan...
Hingga mampu kudengar detak jantung dan hela nafasku sendiri
Lalu aku berjalan lamban
dalam gerakan pelan memainkan musik alam yang telah mati
Sangat pelan...
Bahkan suara semut terdengar lebih riuh dan gaduh
Aku berjalan penuh kepastian
Tetapi waktu tidak,
dia datang dalam bentuk lompatan, sedikit random dan gila
Lalu aku bingung
Lompatan mana yang mampu kuikuti
Pertama, kedua, ketiga, atau aku diam saja?
Aku kembali berjalan
Kali ini penuh kehati-hatian
Aku tidak mau ada duri menancap di kaki
Bukan karena rasa sakitnya
Tapi karena aku benci menunjukkan kelemahan padamu,
Tidak sekalipun!
Aku lalu berjalan
Meraba dalam keremangan,
tapi aku tetap berjalan
Meskipun terkadang aku merasa sendirian
Meskipun tangan ini tak lagi kau genggam
Aku terus berjalan
Meskipun
Meskipun
Meskipun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar