Memerah saga di langit, lalu hujan.
Seketika, dan tanah terkejut
Seketika, dan tanah terkejut
Tidakkah jadwal kedatangan bisa ditunda?
Kasihan semut,
Kasihan unggas,
Masih terlalu jauh jalan mereka pulang
Kasihan unggas,
Masih terlalu jauh jalan mereka pulang
Bicara pulang,
Tadi pagi “pawang” hujan berkata hari akan cerah
Dan dia pun ingin pulang
Sekedar melabuhkan lelahnya disana, sejenak.
Tadi pagi “pawang” hujan berkata hari akan cerah
Dan dia pun ingin pulang
Sekedar melabuhkan lelahnya disana, sejenak.
Pikirannya mengembara jauh hingga ke rumah,
Tapi tubuhnya tidak.
Terlalu berat katanya bila dibawa semua.
Ada rindu yang meronta,
Tapi hujan telah lebih dahulu menyapa.
Tapi tubuhnya tidak.
Terlalu berat katanya bila dibawa semua.
Ada rindu yang meronta,
Tapi hujan telah lebih dahulu menyapa.
Angin belum berkabar
Atas nama siapa kali ini langit menangis
Atas nama sedihkah?
Semut terus merapal mantra,
Perlahan seiring jalan yang licin menanjak
Berharap langit berhenti menangis
Berharap hatinya berhenti menangis
Atas nama siapa kali ini langit menangis
Atas nama sedihkah?
Semut terus merapal mantra,
Perlahan seiring jalan yang licin menanjak
Berharap langit berhenti menangis
Berharap hatinya berhenti menangis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar